Lanjut ke konten

Quraisy Shihab: Alquran Belum Dipahami Secara Utuh di Indonesia

20 Januari 2011

Alquran belum dipahami secara utuh dan komprehensif oleh umat Islam. Padahal menurut Pendiri dan Pimpinan Pusat Studi Alquran (PSQ), Jakarta, M Quraisy Shihab, Alquran menjawab berbagai persoalan yang dihadapi umat Islam dengan ragam budaya, sosial, dan perkembangan ilmu saat ini.
Menurut dia, di Indonesia, pemahaman Alquran masih terbatas pada satu bentuk dan corak penafsiran.”Akibatnya keistimewaan Alquran tidak dipahami sempurna,”kata dia saat memberikan kuliah umum perdana dalam Peresmian Pesantren Mahasiswa dan KuliahPerdana Sekolah Tinggi Kuliyyatul Quran, Al Hikam II, Beji, Depok, Ahad (9/1)

Quraish mencontohkan, kata “atu az-zakat (tunaikan zakat)”masih dipahami dengan membayar zakat semata. Semestinya, kata tersebut memiliki pengertian yang luas tidak hanya membayar tetapi juga konsistensi menghimpun, menyalurkan, dan memberdayakan.

Dampak penafsiran tersebut yaitu, di Indonesia hanya mempertontonkan kemiskinan seperti pembagian zakat massal di bulan Ramadhan karena ayat tersebut sebatas dipahami dengan gugur kewajiban membayar bukan mengentaskan mereka dari kemiskinan.

Namun demikian, langkah mencari penafsiran baru terhadap Alquran mesti didasari dengan fondasi dan akar yang kuat. “Alquran sesuai dengan kondisi tiap masa biar dapat penafsiran tepat dan berikan penafsiran baru, tetapi jangan lepas dari akar membaca,”ungkap dia.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK

No comments yet

Tinggalkan komentar